Pertama kali mengenal SAP

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Dear teman teman assalau’alaikum salam sejahtera buat kita semua

Disini saya coba berbagi pengalaman dengan teman yang baru dan ingin mengenal sap dan mempelajari lebih jauh, pertama kali perusahaan saya akan migrasi sistim ERP (Enterprise Resource Planning) lama (IFS) ke sistim baru (SAP) kami merasa sangat khawatir karena sudah merasa nyaman dan terbiasa dengan sitim lama dan berada pada zona nyaman tersebut jujur saja awal awalnya kami merasa keberatan karena merasa akan terbebani dengan sistim baru ini, apalagi pada awal awal perkenalan sistim ini oleh para kansultan SAP suka di beri istilah SAP (Setan Saja Pusing) karena dengan berbagai macam fitur dan tampilan yang kurang user friendly.

Seiring berjalan kurang lebih setelah 2 tahun menggunakan sap dan mulai terbiasa dengan sistim baru ini, mulai timbul rasa suka karena semakin sering menggunakan sap baru terasa bahwa interaksi antar departemen semakin terjalin karena modul modul yang ada di SAP saling terhubung, jadi kalau ada masalah di bagian sales (SD Modul salah input data) maka akan link ke bagian PPIC (PP modul) Produksi (PP Modul) dan Accounting (FI/CO Modul) dan itu luar biasa asik..

Kembali lagi ke pengalaman pribadi, saya baru bisa merasakan manfaat dari SAP dan bisa memahami proses yang terjadi didalamnya (sesuai dengan bisni proses yang dijalankan di perusahaan) itu setelah 2 tahun bertransaksi dan berinteraksi, sistim sap itu jika kami user melakukan suatu kesalahan transaksi ,maka sistim akan memberikan pop up selain kesalahan maka solusi apa yang mesti dilakukan informasi itu ada tinggal kita harus jeli karena biasanya pop up nya dalam bahasa inggris

Jadi bagi yang ingin berkecimpung dengan SAP berikut ini saran saran yang mungkin bisa membantu teman bisa memahami dan mempelajari SAP lebih cepat daripada saya..

  1. Kenali SAP karena ada pepatah tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, kalau sudah suka maka akan sangat mudah dan terasa ringan dalam mempelajarinya
  2. Disarankan belajar bahasa ingris karena modul sap saat ini dalam bahasa inggris dan buku tentang modul sap rata rata dalam bahasa inggris
  3. Tentukan diawal role model yang ingin dipelajari apakah mau sebagai programming (Abaper) , sebagai teknikal admin (Basis) atau sebagai Bisnis Proses (Fungsional Modul), fokus pada role tersebut
  4. Sering bertanya kepada para seniornya kalau sudah bekerja di perusahan yang menggunakan SAP, bagi yang belum bekerja bisa mencari blog blog yang membahas sap atau mencari seputar SAP di situs resmi SAP forum
  5. Cari perusahan yang sudah menggunakan SAP dan bekerja didalamnya (yang ini yang agak sulit meski tidak mustahil) karena selain skill ada takdir nasib yang menentukan
  6. jangan patah semangat …, ingat filosopi bayi dalam belajar berdiri dan berjalan berapa kali terjatuh dia bangkit lagi
  7. dukungan keluarga
  8. do’a (seharusnya ini yang no 1)

Semoga bermanfaat…

 

SAP MM

Sap Module MM

<p value=”<amp-fit-text layout=”fixed-height” min-font-size=”6″ max-font-size=”72″ height=”80″><strong>SAP MM</strong>SAP MM

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Apa itu SAP MM?

Material Management (MM) modul  merupakan modul yang sangat terintegrasi dengam modul lain dari SAP Sistem. MM Modul Mendukung semua tahapan pengelolaan bahan baku dari bahan-bahan perencanaan dan kontrol, pembelian, penerimaan barang, inventarisasi pengelolaan dan yang terakhir adalah pembayaran kepada penjual menggunakan faktur verifikasi modul.

Modul ini sangat terkait pada modul PP, SD dan FICO. Dapat dikatakan modul lain agar terintegrasi dengan sempurna maka modul MM ini harus dimaintance.

Yang penting dari modul ini adalah :

1.    Bagaimana membuat Purchase Requition

2.    Bagaimana membuat Purchase Order

3.    Bagaimana melakukan penerimaan barang

4.    Bagaimana melakukan verifikasi terhadap tagihan dari supplier

5.    Bagaimana mengelola inventori.

6.    Dan yang sangat beririsan dengan modul PP, yaitu bagaimana membuat perencanaan prroduksi (MPS) dan bagaimana membuat perencanaan order material (MRP)

Struktur organisasi pada SAP MM



Client

Client merupakan suatu unit di dalam SAP R/3 yang bersifat resmi dan memiliki syarat oraganisasi dalam hal data, terdiri atas master records dan kumpulan table yang independen. Dari sudut pandang bisnis, client merupakan representatif dari suatu kelompok korporasi (corporate Group).

Client merupakan tingkatan hierarki tertinggi dalam system SAP/ R3. Spesifikasi atau data yang dimasukkan pada tingkatan ini, berlaku untuk semua company code dan unit organisasi lainnya dibawah client tersebut. Client didefinisikan secara unik di dalam sistem dengan tiga digit angka.

Menurut Martin Murray (2006, p25), Client didefinisikan sebagai organisasi dan entitas yang legal di dalam sistem SAP. Master Data diamankan di dalam client tersebut tidak dapat ditampilkan atau diubah dari client lainnya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, client merupakan tingkat hierarki tertinggi dalam sistem SAP R/3 yang bersifat resmi dan memiliki syarat organisasi dalam hal data, terdiri atas master records yang independen, semua data yang dimasukkan pada tingkatan ini berlaku untuk semua company code dan unit organisasi lainnya dibawah client tersebut.

Company Code

Company code mempresentasikan suatu unit independen yang memiliki laporan keuangan sendiri, contohnya : suatu perusahaan dalam corporate Group (client). Company code didefinisikan dalam sistem dengan menggunakan 4 karakter alfanumerik yang bersifat unik dalam client.

Menurut Martin Murray (2006, p28), company code sebagai unit organisasi terkecil yang mempunyai laporan keuangan yang legal.Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, company code mempresentasikan suatu unit indpenden yang memiliki laporan keuangan yang legal.

Plant

Plant merupakan suatu unit organisasi dalam logistik yang memisahkan perusahaan dari sudut pandang produksi, procurement, dan perencanaan material. Suatu plant dapat mempresentasikan beberapa entitas dalam perusahaan, seperti: Plant didefinisikan dalam sistem dengan 4 karakter alfanumerik yang unik dalam client. (SAP-01Fundamentals, p33)

Menurut Martin Murray (2006, p30) definisi plant dapat berbagai macam plant dapat didefinisikan sebagai lokasi yang menampung valuated stock. Sedangkan production plan mendefinisikan plan sebagai organizational unit yang merupakan pusat dari perencanaan produksi. Plant juga dapat didefinisikan sebagai lokasi yang memuat jasa atau pemeliharaan fasilitas.

Storage Location

Storage location adalah unit organisasi sebagai tempat untuk membedakan material dalam suatu plant. Manajemen persediaan (Inventory Management) dan persediaan secara fisik (Physical Inventory) terjadi pada tingkat storage location didefinisikan dengan 4 karakter alfanumerik yang unikdalam plant. SCM500 (2006, P46)
Suatu client dapat memiliki beberapa company code. Suatu company code dapat memiliki beberapa plant. Sedangkan suatu plant hanya dimiliki oleh satu company code dalam SAP/R3. Plant dapat memiliki beberapa storage location, tetapi suatu storage location tertentu hanya dapat dimiliki oleh satu plant saja. SCM500 (2006, P47) .

Menurut Martin Murray (2006, p30) storage location adalah tempat dimana stok disimpan secara fisik di dalam plant. Akan selalu ada satu storage location yang dipasangkan untuk satu plant.

Bedasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa storage location merupakan unit organisasi dimana kegiatan manajemen persediaan dan persediaan fisik berlangsung, setiap storage location dipasangkan untuk satu plant.

Purchasing Organization

Purchasing Organization merupakan unit organisasi dalam logistic yang membagi perusahaan bedasarkan kebutuhan pembelian. Purchasing Organization bertugas membeli material atau jasa, melakukan negosiasi atas kondisi pembelian dengan vendor, dan bertanggung jawab atas transaksi pembelian. SCM500 (2006, P48)

Purchasing bisa dimasukkan ke dalam struktur perusahaan dengan mengalokasikan Purchasing Organization ke dalam suatu company code atau ke beberapa plants.Beberapa purchasing organization dapat di-assign ke satu company code. Suatu Purchasing Organization tertentu hanya dimiliki oleh satu company code. Purchasing Organization juga bisa tidak di-assign ke com

pany code (pembelian lintas company code). Beberapa plant dapat diassign ke suatu Purchasing Organization dan juga satu plant ke beberapa purchasing organization. Menurut Martin Murray (2006, p39), purchasing organization adalah sekelompok grup yang melakukan aktivitas pembelian yang dihubungkan dengan spesifik part dalam suatu perusahaan.
Bedasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, purchasing organization merupakan unit organisasi logistic yang bertanggung jawab atas aktivitas pembelian material dan jasa.

Purchasing Group

Purchasing Group merupakan buyer atau sekumpulan buyer yang bertanggung jawab dalam kegiatan pembelian tertentu. Secara internal, purchasing group bertanggung jawab dalam perolehan material atau class of material. Secara eksternal, purchasing group merupakan suatu bagian perusahaan yang bertugas melakukan kesepakatan dengan vendor. Purchasing group tidak di-assign ke unit lain dalam Enterprise Structure pada SAP/R3. SCM500 (2006, P48)

Menurut Martin Murray (2006, p41), purchasing group didefinisikan sebagai orang atau sekelompok kecil orang yang bertanggung jawab dalam menentukan persetujuan atas material atau kelompok material tertentu yang dibeli oleh purchasing organization. Bedasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa purchasing group adalah sekelompok group atau orang yang disebut dengan buyer yang bertanggung jawab dalam kegiatan pembelian material tertentu yang dibeli oleh purchasing organization.

Mengenal SAP

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

SAP–> System Apllication and Product in data processing

Apakah SAP R/3 itu?

SAP atau SAP R/3 adalah aplikasi ERP terbesar di dunia dan begitu juga di Indonesia. SAP faktanya memegang lebih dari 80% ERP application di Indonesia.

SAP dipakai dimana saja?
SAP dipakai hampir disemua lini industri, walaupun awalnya dirancang untuk manufacturing industri. Sehingga tahun 90-an awal Astra Intl, Toyota, Indofood termasuk perusahaan perusahaan pionir untuk implementasi SAP di Indonesia. Meskipun demikian Banking dengan Core Banking-nya, atau Telco dengan Billing Systemnya, tetap bisa menggunakan SAP ini karena system modularnya yang bisa dipakai.

Apa saja isi SAP itu?
Sebagai sebuah aplikasi ERP, SAP termasuk sangat lengkap. Dulu programmer – programmer kita umumnya hanya membuat satu modul saja, misalkan Sistem Informasi penggajian, SI. Keuangan, SI. Perencanaan. Tapi SAP menggabungkan semuanya dari ujung-ujung. Yang artinya, detik ini warehouse department di Sidoarjo mengeluarkan barang (good issue), manajer accounting di headoffice di Cakung Jakarta sudah bisa melihat movement barangnya.

Modul apa saja yang dimiliki SAP?
SAP pada dasarnya menyediakan semua solusi untuk semua fungsi dalam perusahaan, dalam industri manapun. Tapi pada umumnya modul SAP yang sering dipakai adalah:

  • FICO (Financial Controlling)
  • SD (Sales & Distribution)
  • MM (Material Management)
  • PP (Production Planning)
  • HR (Human Resources)
  • PM (Plant Maintenance)

Dimana saya bisa mulai?
Kita bisa belajar di SAP partner seperti Asaba, Perdana dkk dengan charge $5000/modul, untuk pelatihan kurang dari seminggu. Mahal sekali? ya memang mahal sekali beberapa trainingnya malah harus di luar Indonesia.

Dibandingkan software lain pun, training SAP memang termasuk paling mahal. Training Oracle di Oracle University berkisar $1000, SQL Server di Iverson berkisar $1000.

Cara paling gampang bagaimana?
Masuk di perusahaan yang menggunakan SAP, jadi implementor SAP, auditor SAP atau apapun yang berhubungan dengan SAP. Baru kita bisa belajar dengan mudah. Coba tanyakan veteran SAP yang ada sekarang? kenapa mereka bisa belajar SAP? menjadi pakar SAP? pastinya karena mereka ada pada saat implementasi SAP.

Astra adalah contoh paling mudah, veteran implementor SAP di Astra sekarang tersebar dimana-mana. Mereka dianggap implementor yang paling berpengalaman dengan SAP. Mudah, karena mereka mengalami periode implementasi yang kompleks itu.

Dibidang apa saja saya bisa berkarir dengan SAP?
SAP secara umum terdiri dari 3 fungsi:
1. Functional, ini berhubungan dengan fungsi si ERP, biasanya orang dengan latar belakang keuangan (untuk modul FICO), orang berlatar belakarng HRD (untuk modul HR), ataupun orang teknik (untuk modul PP, PM) atau bahkan orang diluar bidang ilmu terkait bisa menjadi functional.

Functional berhubungan dengan design business process dari si ERP. Persoalan design ini penting, karena proses pembelian barang pada pabrik Mobil dengan
pabrik Motor tentunya memiliki flow yang berbeda.

  1. ABAPer, dengan nama lain programmer, ini pastinya diisi oleh orang-orang berlatar belakang programming. ABAPER bertugas membuat report / customi akan sistem SAP. ABAP merupakan bahasa pemrograman sendiri yang dibuat oleh SAP.
  2. Basis, Basis mudahnya adalah system administrator. Basis ini lah yang membuat user, membuat roles & profiles, mengatur security parameter, mengatur scheduling, set up system dan pekerjaan admin lainnya.

Adakah pelajaran SAP dikampus?
Ada, beberapa kampus sudah memasukkan mata pelajaran SAP ini di kuliahnya, mulai dari FEUI, FEUII, Unpad (CMIIW)

Apa hubungan SAP dan Jerman?
Pendiri SAP adalah orang-orang dari IBM Jerman, akibatnya aplikasi ini banyak menggunakan istilah Jerman seperti penamaan field, function dan istilah lainnya. SAP sendiri membawa karakter Jerman yang kaku dan robust (kuat) dalam hal design functional. Banyak orang yang mengeluhkan SAP tidak user friendly.

Siapa saja kompetitor SAP?
Oracle Finance adalah salah satu kompetitor terdekat dari SAP.

Pengertian SAP dan ERP

Sumber:http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_1063/title_sap-system-application-and-product/

SAP (System Application and Product)

Pengertian SAP

SAP” adalah suatu nama mungkin sudah tidak asing lagi untuk praktisi-praktisi IT dunia, maupun di Indonesia. “SAP” ini adalah singkatan dari “System Analysis and Program Development (in German : Systemanalyse und Proggrammentwicklung)” yang ditemukan oleh Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner, dan Tschira pada tahun 1972. Yang kemudian berganti menjadi “Systems Application and Products in Data Processing” pada tahun 1977. “SAP”yang dikenal pada saat ini adalah sistem R/3-nya yang sudah teruji oleh perusahaan-perusahaan dunia dalam menjalankan bisnisnya, yang lebih dikenal dengan SAP R/3. Sebelum sampai ke generasi R/3, SAP sudah melewati tahap R/1 dan R/2. Selain sistem R/3 yang terkenal banyak juga solusi-solusi bisnis lainnya antara lain SAP BI (Business Intelligence) yang digunakan untuk Data Warehousing, SEM (Strategic Enterprise Management), SCM (Supply Chain Management), CRM dan masih banyak solusi-solusi bisnis lain yang ditawarkan oleh SAP untuk berbagai jenis bidang usaha di dunia.

SAP adalah merupakan salah satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang sekarang ini sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia.  Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar dan menengah yang sudah berhasil mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnisnya. Memang harga untuk mendapatkan suatu ERP dunia juga harus dibayar mahal baik dari segi licensenya, konsultan IT, dan juga SDM yang masih langka.

Sumber :http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_932/title_pengertian-erp/

  1. Sejarah Singkat Enterprise Resource Planning (ERP)
    ERP berkembang dari manufacturing resouces planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evalusi dari material requirement planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi persediaan (inventori), pengapalan, invois dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
    Enterprise Resource Planning (ERP) dan pendahulunya, Manufacturing Resource Planning (MRP II), memungkinkan terjadinya kemajuan yang sangat besar dalam manajemen proses-proses manufakturing. ERP juga salah satu faktor penyumbang pada performa ekonomi Amerika yang luar biasa pada era 1990-an. Tidak diragukan bahwa ERP adalah tonggak sejarah dalam proses industri. Berikut beberapa contoh bagus mengenai penerapan ERP di berbagai perusahaan.
    1.Enterprise Resource Planning membantu sebuah perusahaan menaikan 20% tingkat penjualannya di tengah industri yang sedang menurun. Wakil presiden bidang penjualan menjelaskan, “Kita berhasil menangkap bisnis dari saingan-saingan kita. Berkat ERP, kini kita dapat mengirim lebih cepat dari mereka dan tepat waktu”.
    2.Enterprise Resource Planning membantu sebuah perusahaan Fortune 50 dalam mencapai penghematan biaya yang sangat besar dan mendapatkan keunggulan daya saing yang signifikan. Wakil presiden bidang logistik menyatakan, “ERP menyediakan kunci untuk menjadi perusahaan global. Keputusan dapat diambil dengan data yang akurat dan dengan proses yang menghubungkan demand dan supply di berbagai belahan dunia. Perubahan ini bernilai miliaran bagi kami dalam penjualan di seluruh dunia”.
    Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisa menjadi mimpi buruk. ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang lain. Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat.
  2. Pengertian ERP
    Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu sistem finansial, sistem distribusi, sistem manufaktur, sistem maintenance dan sistem human resource.
    ERP(Enterprise Resource Planning) System adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
    Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part, dan lain-lain), biaya kerugian akibat ‘machine fault’ dan lain-lain. Di negara-negara maju yang sudah didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benar disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving). Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory.
  3. Beberapa variasi ERP
    Di sistem manufaktur sendiri bisa terdapat beberapa variasi:
    1.make-to-stock (diproduksi untuk dijadikan stok)
    2.assemble-to-order (dirakit berdasarkan permintaan)
    3.assemble-to-stock (dirakit untuk dijadikan stok)
    4.make-to-order (diproduksi berdasarkan permintaan).
    Contoh make-to-stock misalnya: pabrik kertas dimana kertas itu sudah menjadi suatu komoditi yang bisa dijual kapan saja. Sebuah contoh assemble-to-stock misalnya: pabrik TV yang mendatangkan komponennya secara knockdown yang kemudian di rakit untuk dijadikan TV siap jual.
    Pada dasarnya, semakin kompleks suatu industri, maka sistem manufaktur tersebut juga makin menuju ke sistem assemble-to-order atau make-to-order. Sebagai contoh, industri pesawat nyaris tidak mungkin memakai sistem make to stock karena komponennya saja perlu di rancang khusus. Untuk industri seperti itu, beberapa vendor sistem ERP juga menyediakan sistem Project Management sebagai ganti dari sistem produksi.
  4. Proses dalam ERP
    Sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap ‘best practice’ – proses umum yang paling layak ditiru. Misalnya, bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok di gudang dan sebagainya.
    Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, maka industri kita juga harus mengikuti ‘best practice process’ (proses umum terbaik) yang berlaku. Di sini banyak timbul masalah dan tantangan bagi industri kita di Indonesia. Tantangannya misalnya, bagaimana merubah proses kerja kita menjadi sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh sistem ERP, atau merubah sistem ERP untuk menyesuaikan proses kerja kita. Management sebagai ganti dari sistem produksi sebelumnya.
    Apa itu ERP? ERP (Enterprise Resource Planning) sebuah akronim yang memang belum menggambarkan makna yang sebenarnnya. Agar mudah memahaminya, abaikan kata Planning dan Resource, tapi perhatikan kata Enterprise. Di kata Enterprise itulah letak makna ERP yang sebenarnya.
    ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan. Meski kebutuhannya berbeda, ERP harus mampu memenuhinya. Satu syarat yang tidak boleh ditawar-tawar lagi adalah terintegrasi, yang menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi.
    Sebagai contoh, order penjualan yang dicatat di departemen penjualan akan secara otomatis diketahui kapan harus dikirim oleh bagian gudang. Begitu juga, bagian keuangan akan mengetahui kapan kas akan masuk dari pelanggan. Berkurangnya jumlah barang di gudang secara otomatis akan diketahui pula oleh bagian perencanaan produksi. Jika jumlah barang mencapai kondisi tertentu, sistem akan membuat permintaan produksi. Saat itu, informasi mengenai bahan baku yang dibutuhkan telah pula disajikan oleh sistem.
    Setelah bagian perencanaan produksi me-review informasi dan menyetujuinya, secara otomatis informasi akan mengalir ke bagian pembelian, yang memungkinkannya menghubungi pemasok untuk negosiasi harga dan pengiriman. Saat itu, bagian pembelian juga mendapatkan berbagai informasi berharga mengenai kinerja para pemasoknya.
    Setelah kesepakatan diperoleh, order pembelian dibuat dengan menekan satu tombol dan informasi rencana kedatangan barang telah sampai di bagian penerimaan barang. Sementara itu, bagian keuangan akan memperoleh informasi berapa jumlah uang yang harus disiapkan untuk order pembelian. Demikian seterusnya, sehingga keseluruhan alur proses bisnis di perusahaan tersebut menjadi sangat efisien. Perubahan-perubahan yang terjadi di satu bagian dapat diantisipasi dengan baik oleh bagian terkait lainnya.
    Meski banyak analis dan vendor perangkat lunak mendefinisikan berbeda-beda, namun maknanya relatif sama. Ada yang menyebutnya ERP, karena merupakan evolusi dari MRP – Material Requirement Planning menjadi MRP II – Manufacturing Resource Planning, yang kemudian menjadi ERP – Enterprise Resource Planning. Ada juga yang menyebut ERM – Enterprise Resource Management, sekedar mendekatkan makna dan akronimnya. Suatu sistem yang mengelola seluruh sumber daya perusahaan.
    ERM ini yang kemudian mendorong munculnya jargon baru TI, seperti CRM (Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain Management), PLM (Product Lifecycle Management) dan SRM (Supplier Relationship Management). Jargon-jargon baru itu, pada intinya, adalah pemanfaatan lebih lanjut suatu sistem yang fokus utamanya adalah customer untuk CRM, rantai pergerakan barang untuk SCM, daur hidup produk untuk PLM serta supplier untuk SRM. Posisi ERM ada di tengah-tengah dan dikelilingi oleh CRM, SCM, PLM dan SRM.
    ERP akan berkembang terus sesuai dengan tuntutan konsumen. Yang jelas perkembangan ERP pada masa depan ini akan dititik-beratkan pada beberapa hal, yaitu, lebih mendukung customer service, lebih mendukung vertical industri spesifik (vertical industry), dan juga lebih mendukung proses pengambilan keputusan

What’s up SAP

February 4, 2009 kikisaragih Leave a comment Go to comments

Saat ini profesional-profesional SAP sangat dibutuhkan seiring semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang mengimplementasikan SAP utk membantu bisnisnya. Pengguna SAP Indonesia di antaranya Indofood, Blue Bird, Astra, Garuda, Pertamina, Telkom, Astra, BRI, Asia Pulp and Paper, Indofood, Excelcom, dan Indosat. Mari kita bahas apa itu SAP

SAP AG merupakan pengembang software ERP terbesar di Dunia. SAP singkatan dari Systeme, Anwendungen und Produkte in der Datenverarbeitung, dalam Bahasa Inggris “Systems, Applications And Products in Data Processing”. SAP AG bermarkas di Walldorf, Jerman. AG singkatan dari Aktiengesellschaft, bahasa Jerman, yang berarti Perusahaan Publik. Kalau di Indonesia setara dengan Tbk(Terbuka). SAP didirikan pada tahun 1972 oleh lima mantan engineer IBM yaitu Dietmar Hopp, Hasso Plattner, Klaus Tschira, Claus Wellenreuther and Hans-Werner Hector.

Produk utama adalah mySAP ERP. Versi terdahulu antara lain SAP R/3, SAP R/2(hanya untuk mainframe). Huruf R dalam R/3 memiliki arti Real Time Data Processing dan 3 memiliki arti three tier architecture(database server, application server dan client/front end server).

SAP R/3 merupakan aplikasi yang telah terintegrasi penuh sehingga data sharing dapat dilakukan antar modul. Pada gambar di bawah ini kita bisa melihat arsitektur dari SAP

SAP dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman ABAP(generasi ke empat dari bahasa pemrograman). ABAP dalam Bahasa Jerman merupakan singkatan dari Allgemeiner Berichts aufbereitungs prozessor, dalam bahasa Inggris “generic report preparation processor”. Sekarang telah memiliki nama baru dalam bahasa Inggris “Advanced Business Application Programming”.

SAP sudah menjadi solusi industri di bidang Otomotif, Electronics, Banking dll. Modul yang terdapat di SAP R/3 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Berikut modul-modul yang terdapat di SAP R/3

Berikut ini fungsi-fungsi yang terdapat di beberapa modul seperti:

Fungsi-fungsi yang terdapat di Financial-Accounting,

  1. Financials
  2. Controlling
  3. Asset Management

Fungsi-fungsi yang terdapat di Human Resources,

  1. Payroll
  2. Benefits Administration
  3. Applicant data Administration
  4. Personnel Development Planning
  5. Workforce Planning
  6. Schedule & Shift Planning
  7. Time Management
  8. Travel Expense Accounting

Fungsi-fungsi yang terdapat di Manufacturing & Logistics,

  1. Material Management
  2. Plant Maintenance
  3. Quality Management
  4. Production Planning & Control
  5. Project Management System

Fungsi-fungsi yang terdapat di Sales & Distribution,

  1. Prospect & Customer Management
  2. Sales Order Management
  3. Configuration Management
  4. Distribution
  5. Exports Controls
  6. Shipping and Transportation Management
  7. Billing, Invoicing, and Rebate Processing

Apa itu SAP?

# Apa itu SAP? #

SAP (System Application and Product in data processing)  merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.

SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

# Sejarah SAP #

Pada tahun 1972, SAP didirikan oleh lima orang bekas karyawan IBM di Jerman. Visi meraka adalah untuk membuat sistem software enterprise yang standard dan dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis secara realtime.

Product pertama yang di keluarkan adalah software financial accounting R/1 (R singkatan dari “Real-time data processing”) Lalu pada tahun 1980-an sampai 1990, SAP mengeluarkan R/2 berbasis mainframe.

Tahun 1999 SAP mengeluarkan R/3 yang berbasis Client-Server yang multiplatfom baik Microsoft maupun Unix.

Saat ini SAP dipakai lebih dari 12 juta user, dan 121.000 instalasi yang telah terinstall di 41.200 perusahaan dan lembaga pemerintahan di 120 negara.

# Modul-Modul SAP #

SD – Sales & Distribution
Membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan billing).

MM – Materials Management
Membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory.

PP – Production Planning
Membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.

FI – Financial Accounting
Mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger, account payable, account receiveable dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.

CO – Controlling
Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas.

# Dampak Integrasi Sistem #

Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem yang berakibat:

Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang dikenal dengan istilah “real-time processing“.

Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product maupun data vendor.

Transparansi data – Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat melihat semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun informasi tersebut di-input oleh user lainpun.

# Tujuan Mengimplementasikan SAP #

Meningkatkan kecepatan (The Speed) dari proses bisnis
1. Meningkatkan customer service.
2. Meningkatkan response terhadap perubahan pasar.

Meningkatkan kosistensi (The Consistency) dari proses bisnis
1. Memastikan bahwa SOP dijalankan dengan baik.
2. Meningkatkan fungsi monitoring dan control di masing-masing bagian.
3. Mengurangi human errors.

Meningkatkan kualitas (The Quality) dari proses bisnis
1. Meningkatkan kualitas dari informasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
2. Meningkatkan fungsi analisa terhadap suatu situasi